Tuesday, December 28, 2010

Jangan Pernah Bosan

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang..
________________________________________________

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahawa Allah bertanya kepada malaikat-malaikat-Nya,

"Bagaimana kalian mendapatkan hamba-hamba-Ku?"

Para malaikat menjawab,
"Kami mendapati mereka bertahmid, bertasbih, berzikir, dan memuji-Mu."

Kemudian Allah bertanya,
"Apakah hamba-hamba-Ku itu melihat Aku?"

Para malaikat menjawab,
"Wahai Tuhanku, merea tidak melihat-Mu."

Allah lantas bertanya,
"Bagaimana seandainya mereka dapat melihat-Ku?"

Malaikat menjawab,
"Seandainya mereka melihat-Mu maka mereka akan lebih bersemangat untuk beribadah, mengagungkan-Mu, memuji-Mu, dan bertasbih kepada-Mu."

Lalu Allah bertanya,
"Apa yang mereka minta?"

Para Malaikat menjawab,
"Mereka meminta syurga."

Allah bertanya,
"Apakah mereka pernah melihat syurga?"

Malaikat menjawab,
"Tidak wahai Tuhanku."

Allah kembali bertanya,
"Bagaimana seandainya mereka dapat melihatnya?"

Malaikat menjawab,
"Seandainya mereka melihat syurga maka mereka akan lebih bersemangat dan lebih giat untuk mendapatkannya."

Allah kemudian bertanya,
"Dari apa mereka memohon perlindungan?"

Malaikat menjawab,
"Dari neraka."

"Apakah mereka pernah melihat neraka?"

Malaikat menjawab,
"Tidak, wahai Tuhanku."

"Bagaimana kalau seandainya mereka melihatnya?"
tanya Allah.

Malaikat menjawab,
"Seandainya mereka melihat neraka maka mereka akan semakin lari dan takut darinya."

Lalu Allah swt berkata,
"Aku persaksikan kepada kalian wahai para malaikat-Ku, sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka."

(HR. Bukhari dan Muslim)
________________________________________________

Subhanallah..Alhamdulillah..wa Laailahaillallah..

Sesungguhnya bagi diri kita yang hina lagi miskin ini tiada sesuatu yang lebih diingini melainkan limpahan cinta dari Allah semata. Wahai kalian semua, mari kita sama-sama memohon perlindungan kepada Allah dari perkara yang sia-sia lagi mungkar.. Astaghfirullah.. Astaghfirullahal 'azim..

Para ulama ada mengatakan:

"Jangan pernah bosan berada di depan pintu Allah walau kalian sudah diusir.
Jika kalian kembali melakukan maksiat sekali lagi maka janganlah bosan untuk berada di depan pintu-Nya.
Jangan pernah berhenti meminta maaf meski ditolak.
Apabila pintu telah dibuka untuk hamba-hamba-Nya yang diterima maka masuklah seperti layaknya anak kecil.
Bentangkanlah tangan kalian dan katakanlah kepada-Nya,
"Wahai Tuhanku, inilah hamba-Mu yang miskin. Maka terimalah, wahai Dzat Yang Maha Penyayang." "

Disaat rasa kejenuhan dalam berharap, dikala terasa berat diri memikul beban dosa yang kian meningkat, sewaktu bahu letih menggalas dunia, pabila merasakan segalanya jadi serba tak kena..Belum lagi menghitung maksiat hati yang tak ternampak zahirnya namun Allah itu Maha Halus dan Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Saat terdetiknya untuk menginsafi diri dan segera bertaubat, maka janganlah merasa tidak layak.. Ingat dan hadam kembali mutiara hadis dan kata-kata ulama di atas...

Jangan pernah merasa bosan kerana hajat tak tertunai
Jangan pernah merasa bosan kerana masih sendirian
Jangan pernah merasa bosan menunggu
Jangan pernah merasa bosan dengan nasib diri tak sebaik orang lain
Tetapi bersangka baiklah dengan apa yang terjadi
Sungguh Allah itu ada percaturannya buat kita
Masih ada yang tersirat belum tersingkap
Teruskan berdoa
Teruskan meratip bertahmid, berzikir dan memuji-Nya
Tersenyumlah pada mehnah yang datang
Semoga kelak kita tergolong dalam golongan yang diampunkan-Nya

Seandainya kita dapat melihat Allah..Seandainya kita dapat melihat indahnya syurga.. Seandainya kita dapat melihat azabnya neraka.. Pastinya kita menjadi seorang muttaqin..satu golongan yang Allah pandang..yang menjadi rebutan.. Semoga aku antara yang terpilih.
Jadi mari kita sama-sama bermujahadah untuk menggapai redha-Nya..

Saturday, December 25, 2010

Syukur dan Kasih sayang

Tuhan dulu pernah aku menagih simpati
Kepada manusia yang alpa jua buta
Lalu terheretlah aku dilorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi parah

Semalam sudah sampai kepenghujungnya
Kisah seribu duka ku harap sudah berlalu
Tak ingin lagi kuulangi kembali
Gerak dosa menghiris hati

Tuhan dosaku menggunung tinggi
Tapi rahmat-Mu melangit luas
Harga selautan syukurku
Hanyalah setitis nikmat-Mu di bumi

Tuhan walau taubat sering kumungkir
Namun pengampunan-Mu tak pernah bertepi
Bila selangkah kurapat pada-Mu
Seribu langkah Kau rapat padaKu


Lagu nyanyian kumpulan nasyid The Zikr-Mengemis Kasih merupakan lagu motivasi buat diri yang selalu leka. Bagi ana, lagu ini selalu menjadi peneman & pemangkin untuk muhasabah diri yang sering melakukan dosa saban hari & kadang-kadang lupa untuk mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat yang dikurniakan.

Alhamdulillah..teringat satu diskusi bersama akhwat, berbincang tentang erti syukur..katanya,

Kalau fikir balik, ana rasa ana lah orang yang paling banyak perlu bersyukur. Banyak yang Allah dah bantu ana. Lepas graduate, terus dapat kerja..banyak lah yang Allah mudahkan..

Bagi ana pula..benar sekali katanya..Ana juga antara hambaNya yang seharusnya mengungkapkan rasa syukur padaNya..banyak perkara yang Allah mudahkan dan beri. Kasih sayang ibu bapa yang tiada pernah bertepi bahkan semakin melimpah, ukhwah sesama rakan, hubungan silaturrahim yang erat dengan pensyarah, keluasan pintu rezeki yang Allah buka dan cinta hambaNya yang mencintaiNya..

Terkadang pastinya hati terusik andai merasa diri menjauh dari CINTANYA..sedih kerana mata ini terkadang gersang untuk mengalirkan airmata keinsafan. Manusia itu mudah lupa dengan nikmatNya..

Pernah akhwat berkata,

Enti perlu banyak bersyukur, banyak yang Allah mudahkan jalan hidup enti. Kalau ikutkan ramai akhwat yang ada masalah dengan famili terutama yang tidak memahami tugas kita sebagai da'i.. tapi enti tak de masalah atau mungkin tak sebesar masalah akhwat lain bahkan famili banyak bantu jalan dakwah enti.

Dari sisi akademik pula, walaupun kita kadang-kadang ada masalah akademik tapi bila kita jaga hubungan dengan pensyarah, itu bukan perkara yang susah.. Alhamdulillah, Allah bantu enti dari sisi itu..
Bersyukurkah kita?

Subahnallah..Alhamdulillah..Lailahaillah..


Ya Allah, bantu aku untuk menjadi hambaNya yang paling banyak bersyukur.. Aku mohon jangan Kau uji dengan sesuatu yang tak mampu aku tanggung..Engkaulah sebaik-baik sandaran..

Rasa terpanggil untuk sama-sama renungi lirik lagu kasih sayang nyanyian kumpulan Raihan..(tiba-tiba teringat akan memori ketika IIC 2009 - best sangat).. Buat akhwat sekalian, ingatlah dengan kasih sayang Allah kita berukhwah, dengan kasih sayang Allah jualah kita masih di sini, memegang amanah dan menjadi penyambung rantai perjuangan Nabi saw.. dan bersyukrlah atas kasih sayang yang Allah limpahkan pada kita semua.. Sungguh pun kita berlainan wadah dan jauh dari sisi jasad dan zahiriah tapi jangan kita lupa doa rabitah yang sering diucapkan di bibir menjadi penguat kita..

Wallahua'lam.

Kasih sayang itu titi
Kasih sayang penghubung hati

Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri


Dari kasih timbul simpati

Dengan sayang ada persaudaraan

Kerana kasih ingin berbakti

Saling sayang ma'af mema'afkan


Kasih sayang itu baja

Kasih sayang penyubur jiwa
Kasih sayang itu penawar

Penguat cinta penghapus duka


Kasih manusia sering bermusim

Sayang manusia tiada abadi

Kasih TUHAN tiada bertepi
Sayang
TUHAN janji-NYA pasti


Tanpa kasih sayang TUHAN

Tiada simpati tiada persaudaraan

Tanpa kasih sayang TUHAN

Tiada bakti tiada kema'afan


Kasih sayang pada semua

Kasih sayang sesama kita

Kasih sayang oooo dunia
Moga selamat di Akhirat sana

Sunday, December 5, 2010

Teka-Teki Imam Al-Ghazali

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya ( Teka Teki ) :

Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).


Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri China "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU.
Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan
perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".


Imam Ghazali = " Apa yang paling besar di dunia ini?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawapan itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."


Imam Ghazali = " Apa yang paling berat di dunia? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."


Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawapan kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "


Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak menjawab = "Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali di dunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasan saudaranya sendiri "

sumber: http://sobahicairo.blogspot.com/